Penyiapan Bahan Bakunya

Proses memproses wood pellet diawali dengan proses penentuan bahan baku dengan memakai limbah kayu khususnya tumbuhan Kaliandra berwujud batang, cabang, ranting. Bahan baku ini punya persentase lignin yang tinggi sebagai zat perekat alami kayu salah satunya tumbuhan kaliandra yang dapat membuahkan energi secara cepat dan memiliki kwalitas dan tidak banyak punya kandungan zat gula dan getah karena akan memengaruhi mesin pencetak wood pellet yang membawa dampak berjalan lengket terhadap proses pencetakan dan proses pembakaran yang tidak sempurna.

Pemotongan/Cincang

Bahan baku dari tanaman kaliandra seterusnya dipotong dan dicincang dimasukkan kedalam alat bernama cipper yang akan membuahkan berwujud serpihan-serpihan kayu. Chipper digunakan untuk step awal untuk penghancuran kasar dengan ukuran chip kira-kira 1-3 cm premium wood pellet .

Mesin Pengering/Rotary Dryer

Serpihan kayu yang telah dihancurkan seterusnya dimasukkan kedalam mesin pengering atau rotary dryer. Mesin pengering punya tujuan untuk memadatkan tau densifikasi biomasa yang efisien dan benar-benar tergantung dari ukuran partikel bahan bakunya, seperti halnya persentase air dalam bahan baku tersebut. Dryer atau pengering digunakan untuk sesuaikan persentase air sampai tingkat yang diinginkan. Apabila cipper selanjutnya persentase airnya berkisar 20% sampai 25% serpihan kayu dapat langsung masuk menuju mesin penggiling atau Grinding diinginkan persentase airnya dapat meraih 7% sampai 10% untuk membuahkan wood pellet.

Mesin Penggiling/Grinding

Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan dari wujud kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan proses mixing hasil pencampuran yang merata dan menghindari segregasi partikel-partikel bahan. Tujuannya yaitu Meningkatkan efisiensi pelleting dan kualitas pellet karena persentase tepung bisa
dikurangi dan mengurangi pekerjaan lagi dari proses pelleting akibat banyaknya tepung yang lagi ke proses pellet. Cipper yang telah digiling dan berwujud serbuk kayu untuk di cek lagi persentase airnya cocok prosedurnya 10% sampai 12%. Cipper yang telah menjadi serbuk seterusnya dipindahkan ketempat wadah penampungan untuk mengkondisikan serbuk kayu langsung dapat dicetak menjadi wood pellet dan melelehkan persentase lignin sebagai zat alami perekat kayu.

Pendingin/Cooling

Selanjutnya wood pellet yang telah dicetak dikeluarkan dan didinginkan karena suhunya masih panas agar wood pellet yang telah menjadi tidak hancur, rapuh maupun pecah.

Disaring/Sieving

Bertujuan untuk proses pembelahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel berwujud debu dan serbuk yang akan di sedot oleh mesin blower uap, uap panas akan dibuang dari mesin blower uap tetapi debu dan serbuk dari hasil proses cooling dan sieving akan di masukan lagi ke tabung besar tertentu untuk sesuaikan suhu dan tekanan yang lantas diproses menjadi wood pellet kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *